Home / Artikel / Persiapan Menjadi Seorang Digital Marketing: Modul XPersiapan Menjadi Seorang Digital Marketing: Modul X Posted on March 2, 2025 by rumahdi1 Modul 10: Membuat TikTok Ads yang Powerful Sesuai Brand/Business Objectives dari Client Pendahuluan TikTok telah menjadi platform yang sangat potensial untuk pemasaran digital dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan. Dengan algoritma yang sangat kuat dan berbasis AI, TikTok Ads memungkinkan brand untuk menjangkau audiens yang relevan dengan tingkat engagement yang tinggi. Sebagai seorang Digital Marketing Specialist, memahami cara membuat TikTok Ads yang powerful sesuai dengan brand/business objectives dari klien sangat penting untuk memastikan kampanye berjalan efektif dan menghasilkan ROI yang optimal. Artikel ini akan membahas teknik dan strategi dalam membuat TikTok Ads yang powerful, mulai dari pemahaman objektif bisnis, jenis iklan yang tersedia, strategi targeting, pembuatan konten kreatif, hingga optimasi dan analisis performa iklan. 1. Memahami Business Objectives dan KPI dari Klien Sebelum membuat TikTok Ads, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami business objectives dari klien. Setiap bisnis memiliki tujuan yang berbeda, sehingga strategi iklan harus disesuaikan dengan target utama mereka. Berikut beberapa business objectives yang umum dalam TikTok Ads: Brand Awareness – Meningkatkan kesadaran merek melalui jangkauan yang luas. Traffic – Mengarahkan pengguna ke website, marketplace, atau aplikasi. Engagement – Meningkatkan interaksi dengan audiens (likes, comments, shares). Lead Generation – Mengumpulkan prospek potensial (email, nomor telepon). Conversions & Sales – Meningkatkan pembelian atau pendaftaran layanan. App Installs – Mendorong pengguna untuk mengunduh aplikasi. Menentukan KPI yang sesuai dengan business objectives sangat penting. Contohnya: Brand Awareness → KPI: Reach, Impressions, Video Views Traffic → KPI: Click-Through Rate (CTR), Cost Per Click (CPC) Engagement → KPI: Likes, Comments, Shares, Watch Time Lead Generation → KPI: Cost Per Lead (CPL), Conversion Rate Conversions & Sales → KPI: Return on Ad Spend (ROAS), Cost Per Acquisition (CPA) 2. Jenis-Jenis TikTok Ads dan Kegunaannya TikTok menyediakan berbagai format iklan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan bisnis klien: a. In-Feed Ads Muncul di antara video organik di feed “For You”. Cocok untuk brand awareness, engagement, dan traffic. Bisa dikombinasikan dengan tombol CTA (Call-to-Action) seperti “Shop Now”, “Learn More”, atau “Sign Up”. b. Top View Ads Muncul di layar utama saat pertama kali pengguna membuka TikTok. Cocok untuk brand awareness dan engagement tinggi. Format ini memiliki tampilan fullscreen dan durasi hingga 60 detik. c. Branded Hashtag Challenge Mengajak pengguna untuk berpartisipasi dalam tantangan dengan hashtag khusus. Cocok untuk meningkatkan engagement dan virality. Biasanya digunakan oleh brand besar untuk meningkatkan brand recall. d. Branded Effects Filter atau efek AR yang dibuat khusus untuk suatu brand. Cocok untuk meningkatkan engagement dan interaksi dengan audiens. e. Spark Ads Memanfaatkan konten organik yang sudah ada dan dipromosikan sebagai iklan. Cocok untuk meningkatkan brand authenticity dan engagement tinggi. f. Shopping Ads (TikTok Shop Ads) Mengarahkan pengguna langsung ke TikTok Shop atau marketplace tertentu. Cocok untuk e-commerce dengan fokus pada conversion dan sales. 3. Strategi Targeting yang Efektif di TikTok Ads Salah satu keunggulan TikTok Ads adalah sistem targeting berbasis AI yang sangat canggih. Berikut strategi targeting yang bisa diterapkan: a. Demographic Targeting Menargetkan pengguna berdasarkan usia, gender, lokasi, dan bahasa. Contoh: Produk skincare untuk remaja wanita (18-24 tahun). b. Interest-Based Targeting Menargetkan pengguna berdasarkan minat mereka di TikTok. Contoh: Menargetkan orang yang sering menonton konten fashion jika menjual produk pakaian. c. Behavior Targeting Berdasarkan aktivitas pengguna dalam 7-15 hari terakhir di TikTok (seperti kategori video yang sering mereka tonton atau interaksi dengan iklan tertentu). Contoh: Menargetkan orang yang sering berinteraksi dengan video tentang healthy lifestyle jika menjual produk fitness. d. Custom Audience & Lookalike Audience Custom Audience: Retargeting kepada audiens yang sudah pernah berinteraksi dengan brand (website visitors, pembeli sebelumnya, atau pelanggan email). Lookalike Audience: Mencari audiens baru yang mirip dengan audiens yang sudah ada untuk memperluas jangkauan. 4. Pembuatan Konten Iklan TikTok yang Kreatif & Engaging Konten adalah kunci utama keberhasilan TikTok Ads. Berikut beberapa strategi dalam membuat iklan yang menarik: a. Menggunakan Hook yang Kuat dalam 3 Detik Pertama Hindari intro yang panjang, buatlah sesuatu yang menarik perhatian sejak awal. Contoh: “Ingin kulit glowing dalam 7 hari? Coba ini!” b. Gunakan Tren dan Musik yang Sedang Viral TikTok sangat bergantung pada tren dan lagu yang sedang populer. Gunakan soundtrack populer yang sering digunakan oleh pengguna lain. c. Buat Iklan Seperti Konten Organik Hindari tampilan yang terlalu formal atau seperti iklan tradisional. Format User-Generated Content (UGC) lebih efektif karena terasa lebih autentik. d. Call-to-Action (CTA) yang Jelas Contoh CTA yang efektif: “Swipe up untuk beli sekarang!” “Klik link di bio!” “Coba sekarang sebelum kehabisan!” e. Gunakan Influencer atau KOL untuk Meningkatkan Trust Bekerjasama dengan TikTok influencers atau KOL (Key Opinion Leaders) bisa meningkatkan kredibilitas brand. 5. Optimasi & Analisis Performa TikTok Ads Setelah iklan berjalan, penting untuk melakukan optimasi dan analisis secara berkala. Berikut langkah-langkahnya: a. Monitor Performa dengan TikTok Ads Manager Pantau metrik utama seperti: CTR (Click-Through Rate) CPC (Cost Per Click) Conversion Rate Engagement Rate ROAS (Return on Ad Spend) b. Lakukan A/B Testing Uji berbagai elemen seperti copywriting, thumbnail, CTA, dan targeting. Contoh: Coba dua versi iklan dengan hook berbeda dan lihat mana yang lebih efektif. c. Optimasi Budget & Bidding Strategy Sesuaikan daily budget dan bidding berdasarkan hasil analisis. Gunakan Bid Cap atau Cost Cap untuk menjaga ROI tetap optimal. d. Retargeting untuk Meningkatkan Konversi Gunakan strategi retargeting untuk menyasar pengguna yang sudah pernah berinteraksi tetapi belum membeli. Kesimpulan Membuat TikTok Ads yang powerful memerlukan strategi yang matang, mulai dari pemahaman objektif bisnis, pemilihan jenis iklan yang tepat, strategi targeting yang efektif, hingga pembuatan konten kreatif yang engaging. Selain itu, optimasi dan analisis performa secara berkala sangat penting untuk memastikan kampanye berjalan dengan hasil yang maksimal. Dengan menerapkan strategi ini, seorang Digital Marketing Specialist dapat membantu klien mencapai business objectives mereka melalui TikTok Ads yang efektif.